14 Cara Mengecat Tembok yang Benar Agar Hasil Bagus dan Rata

Artikel ini terakhir di perbaharui November 6, 2023 by David Ashari
14 Cara Mengecat Tembok yang Benar Agar Hasil Bagus dan Rata

Cara mengecat tembok yang tepat dapat membantu kamu menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan cepat dan hasil yang optimal. Selain itu, memberikan warna cat yang tepat pun dapat menghidupkan suasana sehingga membuat orang yang tinggal merasa nyaman.

Cara Mengecat Tembok Lama atau Baru yang Benar

Dalam mengecat tembok ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sampai akhirnya nanti kamu dapat mengaplikasi cat pada tembok dengan baik. Sehingga warna yang diinginkan dapat terlihat dengan halus dan merata. Adapun cara untuk mengecat adalah sebagai berikut!

Perhatikan Bentuk Visual Dinding/Tembok

Cara mengecat tembok baru yang pertama perlu kamu lakukan yaitu dengan mengamati kondisi dinding dengan teliti. Apakah ada debu yang menempel, permukaannya tidak merata, dan lain sebagianya. Sehingga nantinya cat dapat menempel dengan sempurna pada tembok.

 Selain itu, warnanya pun dapat merata dengan baik. Kamu tentu pernah melihat sebuah tembok yang warnanya terlihat agak aneh dan tidak rapi karena tekstur temboknya tidak merata, bukan? Dengan begitu, pastikan untuk meratakan tekstur tembok nantinya terlebih dahulu.

 Tidak hanya itu saja, apabila ada cat lama yang masih menempel pada tembok lama dan mengelupas sebagian. Maka sebaiknya untuk membersihkannya secara menyeluruh.

Pahami Kondisi Tembok Apakah Lembab, Retak, atau Berjamur

Setelah mengenali bentuk visual dari tembok, maka langkah selanjutnya yaitu memahami kondisi dinding lebih jauh. Apakah dinding berjamur, lembab, atau malah retak. Misalnya, jika ada salah satu bagian dinding yang kamu duga sebagai sumber rembes.

Maka sebaiknya benahi hal tersebut lebih dulu. Kamu dapat menggunakan acian kedap air.  Semnatara jika tembok pernah di cat dan mengalami kerusakan, maka kamu dapat meratakan teksturnya terlebih dahulu.  Namun, jika tidak retak, kamu dapat menggunakan cara mengecat tembok yang sudah pernah dicat dengan tahapan pada umumnya.

Siapkan Alat dan Bahan yang Diperlukan

Setelah menyelesaikan kedua hal tersebut, maka langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah dengan menyiapkan bahan dan peralatan yang sekiranya dibutuhkan. Seperti halnya laban, amplas, masking tape, koran, roller, bak cat, dempul, kuas, cat, dan lain sebagainya yang sekiranya dibutuhkan.

Jika kamu khawatir, persiapan peralatan dan bahan ada yang terlewat, maka buatlah list atau daftar kebutuhan tersebut. Dengan begitu, saat mencarinya  waktu yang kamu butuhkan pun akan lebih efisien.

Pilih Kualitas dan Jenis Cat Sesuai Kondisi Tembok Rumah

Dalam mengecat dinding, tentu pemilihan cat sangat penting. Sehingga tidak dapat kamu anggap sepele karena itu dapat mempengaruhi hasil akhir. Pilihlah cat yang memiliki kualitas bagus dan tidak mudah gampang pudar.  Selain itu, jika kamu memiliki anak kecil dan apabila ada coretan pada tembok, dapat kamu dengan mudah.

Maka pilihlah cat yang berbahan dasar minyak sehingga apabila ada noda-noda yang menempel pada dinding, dapat dengan mudah dibersihkan. Tanpa harus merusak warna atau tekstur dinding.  Setelah memilih cat yang sekiranya cocok, maka buatlah campuran cat tembok dengan menggunakan water base sehingga cat tidak terlalu kental. Kamu juga dapat mencampurkan lem putih untuk membuat cat lebih menempel pada dinding.

Selain itu, kamu pun dapat menggunakan campuran air sekitar 10% dari jumlah cat yang kamu gunakan. Namun, beberapa orang tidak memilih air sebagai bahan campuran karena dianggap terlalu cair. Maka, apakah cat tembok harus dicampur air? Jawabannya bisa, tetapi hal tersebut tergantung dari keinginan dan kebutuhan penggunanya sendiri.

Tutupi Bagian Tembok yang Tidak Dicat

Cara mengecat tembok selanjutnya yaitu dengan menutupi area dinding yang memang tidak akan dicat. Sehingga bagian-bagian tersebut tidak akan terkena ciprat cat. Biasanya area tersebut yaitu tepi plafon, gagang pintu, dan bingkai jendela. Untuk bahan yang digunakannya sendiri yaitu menggunakan masking tape atau lakban sesuai dengan kebutuhan.

Tutupi Lantai Sekitar Tembok agar Tidak Terkena Cat

Selian menutupi bagian tembok, kamu perlu menyiapkan koran maupun pembukus lainnya yang dapat digunakan. Dimana bahan tersebut akan digunakan sebagai penutup lantai yang berada di sekitar dinding yang hendak di cat.

Untuk lebih kuat rekatannya, maka kamu dapat menggunakan lakban maupun masking tape untuk menutup lantai. Namun, jangan lupa untuk melepaskannya sebelum cat nya sebelum cat kering.

Amplas Cat Tembok yang Lama

Cara mengecat tembok yang sudah pernah dicat yaitu dengan menimpa nay dengan cat warna dasar lainnya. Namun, jika tidak memungkinkan maka dapat mengikisnya sampai habis, terutama jika memang kondisi cat lama mengelupas. Pastikan tidak ada warna yang tersisa hingga pewarnaan ulang pada dinding menggunakan cat mendapatkan hasil akhir yang optimal.

Tambal Tembok yang Retak Terlebih Dahulu

Salah satu  cara mengecat tembok lama yaitu menutup semua ratakan maupun celah yang ada pada tembok. Dengan meratakannya menggunakan  amplas maupun plamir sehingga dinding menjadi mulus dan rata. Dengan begitu, mengaplikasikan cat pada dinding akan jauh lebih mudah dan hasil akhirnya pun akan terlihat mengkilap dan warnanya terlihat menyatu.

Lakukan Pengecatan Tembok dengan Cat Warna Dasar

Untuk melakukan cara mengecat tembok yang benar yaitu dengan melapisi dinding dengan warna dasar terlebih dahulu, sebelum akhirnya melakukan pewarnaan sesuai dengan yang kamu inginkan. Hal ini dilakukan supaya warna lama tidak mempengaruhi warna yang kamu inginkan atau menjadikan warna menjadi kurang jelas.

Dengan pemberiaan warna dasar, maka dapat membuat cat tembok yang kamu inginkan lebih terlihat kuat dan mengkilap. Untuk warna dasarnya sendiri, kamu dapat menggunakan warna putih.

Lanjutkan Pengecatan Tembok

Apakah cat dicampur air? Ini bisa saja, jika memang kamu butuhkan. Namun, kamu harus hati-hati dalam mencampurnya supaya tidak terlalu encer. Setelah semua proses kamu ikuti dengan baik dan cat pun telah siap, maka saatnya sekarang untuk melakukan pengecatan pada dinding.

 Kamu dapat menggunakan teknik ke atas ke bawah secara berulang-ulang saat melakukan pengecatan.  Sehingga tidak bratan dan permukaannya dinding nantinya dapat terlihat rapi dan rata.

Ulangi Pengecatan Tembok 3x Agar Warna Cat Bagus

Cara mengecat tembok  yang tepat yaitu dengan melakukan pengecatan yang berulang sebanyak tiga kali dengan tujuan supaya warnanya nampak kuat dan menempel pada tembok. Namun, jika kamu merasa hal tersebut kurang, kamu dapat mengulang pengecatan pada dinding.

Sampai akhirnya kamu merasa warnanya sudah pas. Jangan lupa untuk melakukan nya dengan gerakan keatas kebawah ya.

Gunakan Roller Untuk Area Tembok yang Lebar

Pada area dinding yang yang cukup luas maupun besar, kamu dapat menggunakan roller sebagai alat untuk mengecat tembok. Dengan begitu, pekerjaanmu akan jauh lebih mudah untuk dikerjakan dan lebih cepat selesai.

Gunakan Kuas untuk Area Tembok yang Sempit/Kecil

Apabila kamu menemukan area yang sempit, maka dapat menggunakan kuas untuk menggantinya. Sehingga cat dapat kamu aplikasikan dengan baik karena dapat lebih dapat menjakau sudut-sudut sempit daripada menggunakan roller.

Biarkan Tembok Selama Satu Hari Agar Cat Mengering

Cara mengecat tembok yang terakhir yaitu dengan membiarkan hasil pengerjaan selama satu hari supaya cat kering. Usahakan ruangan tersebut tidak digunakan terlebih dahulu oleh siapapun. Hal ini untuk mencegah cat tersentuh saat masih basah oleh siapapun.

Setelah cat mongering, barulah ruangan tersebut dapat kamu bersihkan atau tinggalin. Namun, biasanya setelah melakukan pengecatan aromanya ruangan pun menjadi seperti cat. Apabila kamu merasa kurang nyaman, maka usahakan untuk membiarkan udara masuk dengan cara membuka pintu maupun jendela.

Cara mengecat tembok yang tepat yaitu dengan cara memperhatikan bentuk visualisasi dari dinding, memahami kondisi tembok, menyiapkan peralatan, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam pemilihan warna pastikan memperhatikan orang yang akan menghuni ruangan tersebut. Misalnya, adik tidak suka dengan warna kuning, maka usahakan untuk tidak mengecat ruangan tersebut dengan warna tersebut.