Melihat harga rumah idaman di sebuah portal properti, lalu menelan ludah membayangkan cicilannya selama 20 tahun ke depan. Pernah merasa begitu? Wajar sekali. Bagi banyak dari kita, bagian hitung-hitungan KPR adalah yang paling membuat pusing dan menakutkan.
Tapi tenang saja. Sebenarnya, logikanya sangat sederhana. Anggap saja artikel ini adalah temanmu yang akan memandu langkah demi langkah. Setelah selesai membaca ini, kamu tidak akan lagi buta soal angka. Kamu akan tahu persis seberapa besar cicilan yang sehat untuk gajimu dan rumah seharga berapa yang realistis untuk kamu kejar.
Kenali Dulu 4 Pemain Utama dalam Drama KPR
Sebelum kita mulai berhitung, kenalan dulu dengan empat komponen utama KPR. Memahami ini akan membuat semuanya jadi lebih mudah.
- Ketahui Cara Investasi Tanah, Jenis dan Keuntungannya!
- Linktown Raih Penghargaan Agent of Excellent Awards dari Damai Putra Group
- Apa Saja Kategori Rumah Tidak Layak Huni? Simak Ini!
- Deretan Perumahan Elit di Jakarta, No 7 Rekomendasi Pilihan
- 15 Tips Cara Beli Rumah Secara KPR Bagi Millenial dan Pasangan Muda
- Plafon Pinjaman: Ini adalah jumlah uang yang kamu pinjam dari bank. Rumusnya simpel: Harga Rumah dikurangi Uang Muka (DP) yang kamu bayarkan.
- Suku Bunga (%): Ini adalah “biaya sewa” uang yang kamu pinjam dari bank. Ada dua jenis utama: bunga tetap (fixed) yang tidak berubah selama periode promo (misalnya 3 tahun pertama), dan bunga mengambang (floating) yang bisa naik turun mengikuti pasar setelah masa promo habis.
- Tenor: Ini adalah jangka waktu pinjamanmu, misalnya 15, 20, atau 25 tahun. Pilih tenor panjang, cicilan bulanan terasa ringan, tapi total bunga yang kamu bayar jadi lebih besar. Pilih tenor pendek, cicilan bulanan terasa lebih berat, tapi kamu lebih cepat merdeka dari utang.
- Cicilan Bulanan: Nah, ini adalah setoran wajib yang kamu bayarkan setiap bulan, yang merupakan gabungan dari pembayaran pokok utang dan bunga.
Aturan Emas dari Bank: Jurus Cicilan 30%
Ini adalah rahasia paling penting yang perlu kamu tahu. Bank punya aturan tidak tertulis yang sangat sederhana untuk menilai kemampuanmu: Total cicilan utangmu (termasuk KPR) idealnya tidak boleh lebih dari 30% dari total penghasilan bersih bulanan (take home pay).
Kenapa? Agar kamu masih punya cukup ruang untuk biaya hidup sehari-hari, tagihan lain, tabungan, dan dana darurat.
Contoh sederhananya: Jika gaji bersihmu setelah dipotong pajak dan lain-lain adalah Rp 10.000.000 per bulan, maka kemampuan maksimal cicilan KPR-mu adalah Rp 3.000.000 per bulan. Angka ini adalah pegangan utamamu.
Ayo Praktik! Simulasi KPR untuk Gaji 15 Juta
Mari kita buat studi kasus agar lebih nyata dan mudah dipahami.
- Bagaimana Cara Beli Rumah Tanpa Riba? Simak Ini!
- Penting Memahami SP3K Sebelum Membeli Rumah dengan KPR!
- Pentingnya Posisi Dapur dan Kamar Mandi yang Baik Menurut Feng Shui
- Take Over Rumah Subsidi: Syarat, Cara dan Perhitungan Over Kredit Rumah Subsidi
- Waspada! Inilah 100 Daftar Pinjol Ilegal Terbaru per Agustus 2023
- Profil: Pasangan muda, Rian dan Sinta.
- Gaji Gabungan (Take Home Pay): Rp 15.000.000 / bulan.
- Rumah Incaran: Seharga Rp 750.000.000.
- DP yang Siap (10%): Rp 75.000.000.
- Asumsi Suku Bunga Fixed: 7% per tahun.
Langkah 1: Tentukan Batas Aman Cicilan Rian & Sinta
Pertama, kita hitung batas aman mereka dengan aturan 30%.
- 30% x Rp 15.000.000 = Rp 4.500.000 per bulan. Ini adalah batas maksimal cicilan yang sehat untuk mereka.
Langkah 2: Hitung Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan
Selanjutnya, kita hitung berapa banyak uang yang perlu mereka pinjam dari bank.
- Plafon Pinjaman = Rp 750.000.000 (Harga Rumah) – Rp 75.000.000 (DP) = Rp 675.000.000.
Langkah 3: Lakukan Simulasi dengan Berbagai Tenor
Untuk menghitung cicilan, cara termudah adalah menggunakan kalkulator KPR online yang banyak tersedia. Namun, berdasarkan pinjaman Rp 675 juta dan bunga 7%, ini adalah gambaran kasarnya:
- Naikkan DP: Jika mereka bisa menambah DP hingga 20% (Rp 150 juta), plafon pinjaman akan turun drastis dan cicilan menjadi lebih ringan dan mungkin masuk dalam batas aman.
- Cari Rumah dengan Harga Lebih Rendah: Mungkin mereka perlu merevisi target ke rumah di kisaran harga Rp 650 juta, yang cicilannya akan lebih sesuai dengan kemampuan mereka.
- Tingkatkan Pendapatan: Mencari sumber penghasilan tambahan agar batas aman 30% mereka menjadi lebih besar.
Awas, Ada Biaya Lain yang Mengintai!
Ingat, pengeluaranmu bukan hanya DP dan cicilan bulanan. Siapkan juga dana ekstra (biasanya sekitar 5-7% dari harga rumah) untuk biaya-biaya awal seperti Pajak Pembeli (BPHTB), biaya Notaris untuk Akta Jual Beli (AJB) dan Balik Nama, serta Asuransi Jiwa dan Kebakaran.
Kamu Sekarang Lebih Paham dari Kebanyakan Orang
Selamat! Kamu sekarang sudah paham cara kerja simulasi KPR. Kamu tidak lagi hanya menebak-nebak atau pasrah pada hitungan orang lain. Dengan pengetahuan ini, kamu bisa lebih percaya diri saat berdiskusi dengan marketing properti atau petugas bank.
Mengetahui kemampuan finansialmu adalah langkah pertama dan paling cerdas sebelum kamu jatuh cinta pada sebuah rumah.
Butuh bantuan untuk menemukan rumah yang pas dengan budgetmu? Tim ahli kami di Linktown Solutions & Linktown Take Over siap membantu menghitung dan mencarikan properti yang ideal untukmu.