Ketahui Cara Investasi Tanah, Jenis dan Keuntungannya!

Artikel ini terakhir di perbaharui October 30, 2023 by David Ashari
Ketahui Cara Investasi Tanah, Jenis dan Keuntungannya!

Investasi di zaman modern menawarkan beragam pilihan, mulai dari investasi properti seperti bangunan dan apartemen, investasi dalam emas, saham, hingga tanah. Menariknya, investasi dalam tanah masih bisa bersaing dengan berbagai bentuk investasi lainnya karena dianggap sebagai pilihan yang menguntungkan.

Sebelum memutuskan untuk membeli tanah sebagai investasi, ada beberapa faktor yang perlu dipahami. Tentunya, pemahaman ini sangat penting untuk mengurangi potensi kerugian yang tidak diinginkan. Mari simak apa itu investasi tanah, keuntungan investasi tanah serta kerugian investasi tanahberikut!

Apa Itu Investasi Tanah?

investasi tanah adalah tindakan membeli tanah atau lahan dengan maksud untuk menghasilkan keuntungan di masa depan. Jenis investasi ini melibatkan pembelian tanah kosong, pertanian, komersial, atau perumahan dengan harapan nilai properti akan meningkat. 

Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai properti tersebut. Meskipun memiliki potensi keuntungan, investasi tanah juga memiliki risiko seperti likuiditas rendah dan biaya pemeliharaan yang perlu dipertimbangkan. Sebelum melakukan investasi, penelitian dan perencanaan yang cermat sangat penting.

Jenis investasi tanah

Memahami jenis-jenis investasi tanah merupakan langkah awal yang penting dalam merencanakan strategi investasi yang sukses. Pengertian investasi tanah yang baik tentang variasi investasi tanah akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam membangun portofolio investasi Anda. Mari kita telaah lebih lanjut tentang jenis investasi tanah yang relevan dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan ini.

1.  Tanah Untuk Pengembangan Hunian 

Investasi tanah untuk pengembangan hunian adalah strategi investasi di mana individu atau entitas membeli lahan atau tanah dengan niat untuk membangun properti perumahan di atasnya. Properti perumahan ini dapat berupa rumah tinggal, apartemen, atau kompleks perumahan. 

Investasi dalam tanah untuk pengembangan hunian dapat menghasilkan keuntungan yang substansial jika dilakukan dengan bijak. Tetapi untuk sukses, diperlukan perencanaan yang matang, pemahaman mendalam tentang pasar dan regulasi setempat, serta kemampuan untuk mengelola proyek dengan efisien.

2. Tanah Untuk Pengembangan Komersial 

Tanah untuk pengembangan komersial adalah investasi properti di mana seseorang atau entitas membeli lahan dengan niat untuk mengembangkan properti yang akan digunakan untuk keperluan bisnis atau komersial. Properti ini dapat mencakup berbagai jenis, seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, kompleks industri, hotel, atau restoran.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam investasi ini meliputi pemilihan lokasi yang strategis, pemahaman terhadap peraturan zonasi dan peraturan setempat, analisis pasar untuk memahami potensi permintaan bisnis, perhitungan biaya pengembangan termasuk konstruksi dan infrastruktur, serta evaluasi risiko yang mungkin terkait dengan perubahan ekonomi atau regulasi.

3.Tanah pertanian

Tanah pertanian adalah jenis tanah yang digunakan untuk kegiatan pertanian dan budidaya tanaman atau ternak. Investasi dalam tanah pertanian melibatkan pembelian lahan dengan tujuan untuk memanfaatkannya untuk pertanian atau peternakan. Tanah pertanian bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menanam padi, jagung, sayuran, buah-buahan, atau untuk menggembalakan hewan ternak seperti sapi, domba, atau ayam.

Investasi dalam tanah pertanian dapat menjadi pilihan yang menguntungkan jika dikelola dengan baik dan didasarkan pada pemahaman mendalam tentang pertanian dan pasarnya. Namun, seperti semua investasi, ini juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan, termasuk perubahan kondisi cuaca atau fluktuasi harga komoditas pertanian.

 4. Tanah peternakan

Tanah peternakan adalah jenis lahan yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan hewan ternak, seperti sapi, domba, kambing, atau ayam. Investasi dalam tanah peternakan melibatkan pembelian lahan dengan tujuan untuk digunakan sebagai tempat untuk budidaya dan pemeliharaan hewan ternak. Tanah peternakan bisa berupa padang rumput, ladang, atau fasilitas peternakan yang sudah ada.

Investasi dalam tanah peternakan dapat menjadi pilihan yang menguntungkan jika dikelola dengan baik. Namun, seperti semua investasi, ada risiko yang perlu diperhitungkan, termasuk fluktuasi harga produk peternakan, kondisi cuaca, dan perubahan dalam permintaan pasar.

5. Tanah hutan 

Tanah hutan adalah jenis lahan yang terutama ditutupi oleh vegetasi hutan, seperti pepohonan, semak, dan tumbuhan lainnya. Investasi dalam tanah hutan melibatkan pembelian lahan yang digunakan untuk berbagai tujuan terkait dengan hutan, seperti konservasi, kehutanan, atau eksploitasi sumber daya hutan.

Investasi dalam tanah hutan dapat menghasilkan berbagai manfaat, termasuk pendapatan dari sumber daya hutan, nilai lingkungan yang tinggi, dan kontribusi terhadap konservasi alam. Namun, perlu diingat bahwa investasi semacam ini juga memiliki risiko, terutama terkait dengan fluktuasi harga komoditas kayu dan faktor-faktor lingkungan yang tidak terduga.

6. Tanah untuk Pertambangan 

Tanah untuk pertambangan adalah jenis tanah yang memiliki potensi sumber daya mineral atau mineral berharga yang dapat dieksploitasi. Investasi dalam tanah untuk pertambangan melibatkan pembelian lahan dengan tujuan untuk mengekstraksi atau mengambil keuntungan dari sumber daya alam yang ada di dalamnya, seperti batu bara, logam, minyak bumi, atau mineral lainnya.

Investasi dalam tanah untuk pertambangan memiliki potensi keuntungan yang signifikan jika sumber daya yang ada cukup berharga dan ekstraksi dapat dilakukan secara ekonomis. Namun, ini juga merupakan investasi yang tinggi risiko karena ketergantungan pada fluktuasi harga komoditas, risiko lingkungan, dan perubahan peraturan. 

7. Tanah Perkebunan 

Tanah perkebunan adalah jenis lahan yang digunakan untuk menanam tanaman komersial seperti kopi, teh, kelapa sawit, karet, cokelat, atau buah-buahan. Investasi dalam tanah perkebunan melibatkan pembelian lahan dengan niat untuk mengembangkan dan mengelola perkebunan yang menghasilkan hasil panen yang dapat dijual.

Investasi dalam tanah perkebunan dapat menghasilkan pendapatan yang stabil jika dikelola dengan baik. Namun, seperti semua investasi, ini juga memiliki risiko, seperti fluktuasi harga komoditas pertanian, kondisi cuaca yang tidak terduga, dan risiko hama atau penyakit tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemahaman yang mendalam tentang jenis tanaman dan pasar, serta perencanaan yang matang sebelum melakukan investasi dalam tanah perkebunan.

8. Tanah Untuk Area Rekreasi

Tanah untuk area rekreasi adalah jenis lahan yang digunakan untuk keperluan hiburan, rekreasi, atau kegiatan rekreasi luar ruangan. Investasi dalam tanah untuk area rekreasi melibatkan pembelian lahan dengan niat untuk mengembangkan atau memanfaatkannya sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat atau wisatawan.

Investasi dalam tanah untuk area rekreasi dapat memberikan peluang bisnis yang menarik, terutama jika lokasinya populer dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau wisatawan. Namun, keberhasilan investasi ini juga bergantung pada pemahaman pasar, manajemen yang efektif, dan perencanaan yang matang. 

5. Tanah Kavling

Investasi tanah kavling melibatkan pembelian lahan kosong dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa depan. Faktor penting termasuk lokasi yang strategis, pemahaman terhadap rencana zonasi, izin, dan regulasi, serta perencanaan investasi jangka panjang yang matang. 

Salah satu keuntungan investasi tanah kavling umumnya adanya peningkatan dalam nilai seiring berjalannya waktu, terutama jika lokasinya berkembang pesat. Ini bisa menghasilkan keuntungan yang signifikan ketika Anda menjualnya di masa depan.

Cara Melakukan Investasi Tanah

Melakukan investasi tanah memerlukan perencanaan dan pemahaman yang matang. Berikut adalah cara investasi tanah yang dapat Anda ikuti:

1. Riset Harga Terlebih Dahulu 

Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam tanah, sangat dianjurkan untuk melakukan penelitian harga terlebih dahulu agar Anda dapat membuat keputusan yang bijaksana. Salah satu metode yang bisa Anda gunakan adalah dengan memeriksa Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di wilayah yang Anda minati.

NJOP ini biasanya berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya dan bisa mengalami perubahan setiap tahun. Oleh karena itu, sangat penting untuk memverifikasinya sebelum Anda melanjutkan dengan transaksi properti. Pendekatan ini tidak hanya berlaku ketika Anda sedang dalam proses pembelian tanah, tetapi juga ketika Anda merencanakan untuk menjualnya di masa depan.

2. Pastikan Letak Tanah Strategis 

Selanjutnya, pastikan bahwa lokasi tanah strategis. Hal ini sangat penting agar nantinya Anda dapat dengan mudah menjual tanah tersebut. Untuk menilai apakah lokasi tersebut strategis, lakukan pengecekan terhadap ketersediaan infrastruktur di sekitarnya. Jika akses ke berbagai fasilitas dan infrastruktur seperti jalan raya, transportasi umum, sekolah, pusat perbelanjaan, dan layanan kesehatan mudah dijangkau dan lengkap, maka ini adalah indikasi bahwa lokasi tanah tersebut dapat dianggap strategis.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa tanah tersebut tidak berada di daerah yang berpotensi berbahaya atau rawan bencana alam. Kehadiran risiko semacam ini dapat memengaruhi harga jual tanah, sehingga pastikan untuk memilih lokasi yang aman dan memiliki potensi pertumbuhan nilai properti yang baik di masa depan.

3. Pastikan Kondisi Tanah Bagus 

Selain faktor lokasi, kondisi tanah juga merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dengan cermat. Kualitas dan keamanan tanah memiliki dampak besar terhadap potensi investasi Anda. Memeriksa dan memahami kondisi tanah dengan baik akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan menghindari masalah yang dapat muncul di masa depan.

4. Periksa Legalitasnya 

Selanjutnya, langkah penting dalam melakukan investasi adalah memeriksa legalitas properti dengan teliti, termasuk melihat status dan kelengkapan dokumen-dokumennya. Pastikan bahwa tanah yang ingin Anda beli memiliki status kepemilikan yang jelas dan tidak terlibat dalam sengketa hukum yang rumit.

Untuk menghindari masalah tersebut, Anda bisa mempertimbangkan untuk menginvestasikan dana Anda dalam tanah yang sudah memiliki sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) atau Hak Guna Bangunan (HGB). Sertifikat-sertifikat ini mengindikasikan legalitas properti yang lebih aman dan telah melewati proses regulasi yang ketat. 

5. Bandingkan Harga dan Lakukan Negosiasi 

Setelah Anda melaksanakan langkah-langkah sebelumnya dalam investasi tanah, langkah berikutnya adalah melakukan perbandingan harga. Anda dapat mencoba membandingkan harga tanah yang Anda minati dengan harga tanah di sekitarnya. 

Setelah itu, Anda dapat melakukan negosiasi dengan pemilik tanah untuk mencapai kesepakatan harga yang sesuai. Ketika saatnya untuk menjual tanah, Anda juga harus melakukan negosiasi dengan calon pembeli untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan harga jual yang menguntungkan.

6. Amankan Dokumen Legalitasnya

Langkah akhir dalam investasi tanah adalah menjamin keamanan dokumen legalitasnya. Setelah memperoleh tanah, segera lakukan proses perubahan kepemilikan menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM).

Selain itu, Anda juga dapat melakukan tindakan seperti pengamanan fisik tanah dan memberikan tanda-tanda kepemilikan untuk mencegah upaya penyerobotan oleh pihak lain.

Kelebihan dan kekurangan Investasi Tanah

Investasi tanah memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi. Berikut adalah kelebihan investasi tanah serta kekuranganya: 

1. Kelebihan Investasi Tanah

  • Peningkatan Nilai Laba

Salah satu manfaat investasi tanah adalah persentase kenaikan nilai tanah dapat mencapai 20 hingga 25 persen, dan bahkan dapat melipatgandakan nilainya setelah 5 tahun. Tidak hanya itu, ada banyak keuntungan lain yang akan Anda peroleh jika Anda memilih tanah di lokasi yang strategis.

  • Penghematan Biaya Perawatan

Jika properti fisik seperti bangunan memiliki biaya perawatan yang tinggi, hal ini berbeda dengan lahan kosong yang tidak memerlukan perawatan apapun. Namun, jika tanah digunakan untuk kegiatan sewa-menyewa, maka mungkin akan ada biaya pembersihan atau biaya keamanan untuk menjaga tanah tersebut.

  • Manfaatkan sebagai Bisnis Sewa 

Memiliki tanah kosong yang terletak secara strategis, seperti yang berdekatan dengan perkantoran, dapat dimanfaatkan sebagai potensi bisnis. Anda dapat mengalihfungsikan tanah tersebut menjadi usaha parkir atau unit bisnis kuliner.

Tindakan ini efektif untuk mengisi penggunaan tanah yang tidak terpakai, sambil menunggu kenaikan nilai tanah sebelum Anda menjualnya kembali.

2. Kekurangan Investasi Tanah

  • Memerlukan Modal yang Substansial 

Salah satu keterbatasan dalam berinvestasi di properti, terutama dalam tanah, adalah kebutuhan akan modal yang besar. Sebagai contoh, jika Anda berencana untuk membeli tanah di Depok, Anda perlu memiliki modal yang signifikan.  Ini dikarenakan Depok saat ini telah mengalami peningkatan nilai yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kawasan ini telah menjadi bagian dari pengembangan hunian terpadu dengan infrastruktur dan fasilitas yang lebih baik.

  • Proses Penjualan Tanah yang Lama 

Risiko investasi tanah seperti tanah dan bangunan tidak termasuk dalam aset yang bisa diuangkan dengan cepat karena proses penjualannya memakan waktu yang lama. Karena alasan tersebut, jenis investasi ini tidak disarankan untuk mereka yang membutuhkan dana dengan cepat.

  • Keuntungan Bergantung pada Posisi Geografis 

Dalam dunia properti, lokasi memainkan peran yang sangat penting. Contohnya, harga jual tanah di lokasi yang strategis bisa meningkat secara signifikan. Meskipun begitu, saat menunggu waktu yang tepat untuk menjualnya kembali, tanah perlu dimanfaatkan agar dapat menghasilkan pendapatan. Meskipun tanah berada di lokasi strategis, tidak akan menghasilkan pendapatan apa pun jika dibiarkan kosong selama berbulan-bulan. 

Investasi dalam tanah memiliki keunggulan biaya perawatan yang ekonomis dan potensi keuntungan yang substansial. Tanah tidak memerlukan pemeliharaan sehari-hari, dan lokasi strategis dapat menghasilkan apresiasi nilai yang signifikan. Namun, ada risiko yang terkait, seperti penurunan nilai tanah, biaya operasional, dan ketidaklikuidan. Keputusan investasi harus dipertimbangkan secara cermat, dengan mempertimbangkan risiko dan potensi hasilnya.