Ingin Struktur Bangunan Kuat? Simak Komponen dan Cara Menghitungnya

Artikel ini terakhir di perbaharui August 30, 2023 by David Ashari
Ingin Struktur Bangunan Kuat? Simak Komponen dan Cara Menghitungnya

Struktur bangunan adalah bagian-bagian yang membentuk suatu rumah atau bangunan. Umumnya, bagian struktur bangunan terdiri dari atap, dinding, pondasi, sloofring, dan juga kolom. Fungsi utama dari bagian-bagian tersebut ialah mendukung keberadaan elemen konstruksi lain supaya lebih indah dan kokoh. Dibutuhkan ketelitian dan kejelian saat membuat serta merencanakan struktur bangunan. 

Pasalnya, diperlukan sebuah rencana yang matang, serta memenuhi kriteria struktur kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan rencana usia bangunan, agar bangunan tersebut mampu berdiri kokoh dalam waktu yang lama. Apalagi jika Anda ingin membangun sebuah bangunan yang memiliki jumlah lantai yang banyak, seperti gedung bertingkat, perkantoran, dan bangunan tinggi lainnya. Maka, cukup wajar jika Anda perlu memperhatikan macam-macam sistem struktur bangunan tinggi. 

Namun, bagi Anda yang hanya ingin membangun sebuah struktur bangunan rumah berlantai dua, bukan berarti kriteria tersebut tidak perlu dipenuhi, penting juga untuk Anda mengetahui tentang seluk-beluk struktur bangunan seperti komponen struktur bangunan maupun perhitungan struktur bangunan bertingkat 2. Baca selengkapnya untuk tahu lebih detail!

Pengertian Struktur Bangunan

Secara detail, struktur bangunan adalah elemen-elemen atau bagian yang merupakan pokok penting berdirinya suatu bangunan seperti adanya atap, dinding, pondasi, dan sebagainya. Menurut laman Viya Constructions, struktur dalam membangun sebuah bangunan adalah proses atau tahapan yang selanjutnya akan menjadi pelengkap untuk elemen-elemen struktur bangunan lain seperti pada bagian interior rumah sehingga membentuk suatu kesatuan yang kompleks dan rumah dapat berdiri dengan kokoh. 

Namun, struktur bangunan tidak bisa diciptakan atau diperkirakan secara sembarangan. Apalagi untuk sebuah struktur bangunan bertingkat tinggi, sangat diperlukan perencanaan pembangunan dengan syarat struktur bangunan yang baik dan bertitik pada standar yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Hal tersebut merujuk pada beberapa ketentuan, yakni: 

  • Standar Tata Cara Menghitung Struktur Beton No: SK SNI T-15-1991-03,
  • Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, 
  • Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung tahun 1983.

Jenis Struktur Bangunan

Pada dasarnya, terdapat dua jenis struktur bangunan yang biasa diaplikasikan, yakni struktur atas dan struktur bawah. Inilah penjelasannya:

  • Struktur Atas

Secara lebih detail, struktur atas adalah seluruh komponen yang berada di atas tanah. Fungsi dari struktur atas adalah sebagai penopang atau dasar bangunan dengan bentuk memanjang ke atas seperti rangka, kuda-kuda, dan balok. 

Struktur atas akan sangat memerlukan struktur bawah yang sebetulnya lebih menjadi penopang keseluruhan bangunan. Oleh karena itu, kita selanjutnya akan masuk ke pembahasan mengenai struktur bawah.

  • Struktur Bawah

Sementara itu, struktur bawah adalah komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan tanah. Adanya komponen ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan memikul beban di atasnya. 

Sehingga struktur atas dan bawah berkaitan dan saling berkesinambungan, tak bisa dipisahkan dan tidak boleh sampai dilewatkan. Di bagian struktur bawah ini juga harus terdapat pondasi dan struktur basement.

Komponen Struktur Bangunan

komponen struktur bangunan
gambar dari pinterest

Setelah Anda paham tentang pengertian struktur bangunan dan jenis struktur bangunan, selanjutnya kita akan membahas lebih dalam tentang komponen yang ada di tiap strukturnya. Komponen struktur bangunan ini merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu elemen lain. Berikut komponennya dimulai dari struktur atas lalu struktur bawah.

  1.  Kolom

Kolom sering diumpamakan sebagai kerangka manusia. Berarti ia adalah kerangka dari bangunan itu sendiri. Jika terdapat bagian yang rusak, maka akan mempengaruhi seluruh ketahanan tubuh. 

Fungsi kolom sangat krusial sebagai penerus beban langsung ke pondasi. Kolom mempertahankan rumah dari tiupan angin kencang, beban dalam bangunan seperti manusia sebagai penghuninya dan barang-barang, serta pengokoh bangunan agar tak mudah roboh. Struktur kolom yang kuat tersebut menggunakan bahan besi dan beton, dimana gabungan kedua material tersebut tahan akan tarikan dan dorongan.

  1. Balok

Jika kolom digunakan dengan posisi vertikal ke atas, maka balok diletakkan dengan posisi tidur. Balok merupakan penguat horizontal yang berfungsi sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.

  1. Atap

Bagian paling atas bangunan ini adalah yang paling wajib ada sebagai pelindung penghuninya. Pembuatan atap biasanya menyesuaikan dengan daerah tempat tinggal, biasanya atap di daerah bersuhu panas akan berbeda dengan atap rumah di daerah bersuhu sejuk atau dingin. Pembuatan atap harus merencanakan beberapa hal seperti luas area yang harus diberi atap, bentuk dan konstruksi yang diinginkan, serta lapisan penutupnya. 

Sementara di area atap terdapat rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka ini berfungsi sebagai penahan beban dari bahan penutup (atap). Sementara bagian yang digunakan untuk penopang rangka atap ialah balok kayu atau baja.

  1. Kuda-kuda

Konstruksi kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya.

Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.

  1. Plat Lantai

Plat lantai biasa disebut dengan lantai tingkat yang letaknya tidak berada di atas tanah langsung. Plat lantai biasanya disusun dari balok-balok yang bertumpu pada kolom struktur bangunan. Bahan plat lantai pun bermacam-macam mulai dari kayu, beton, dan kayu semen. Sementara sistem plat lantai ada dua yakni plat satu sistem dan plat dua arah.

Sementara itu, lantai adalah permukaan yang diletakkan di tingkat alas. Pemasangan lantai dapat dilakukan dengan berbagai bahan seperti ubin, granit, marmer, beton, dan lain-lain. Sebelum memasang lantai, tanah harus dipadatkan dan diratakan dengan baik.

  1. Tangga

Tangga merupakan penghubung antara lantai satu dengan lainnya. Tangga biasanya terdiri dari komponen berupa plat, borders, dan anak tangga. Tangga juga memiliki beberapa tipe yakni tangga membentang horizontal, tangga spiral, tangga melayang, dan tangga terjepit sebelah yang bertumpuk pada balok tengah.  

  1. Pondasi

Pondasi hampir diketahui oleh masyarakat umum. Bagian yang langsung bertumpu dengan tanah ini jadi penyangga struktur bangunan di atasnya. Pondasi memang dibuat untuk menahan dari gempa, tekanan angin, dan kegiatan metafisik lain yang mampu menyebabkan kerusakan pada bangunan. Pondasi sendiri terbagi menjadi tiga jenis yakni pondasi dalam, pondasi dangkal, dan sumuran.

Baca juga: Rumah Pondasi Batu Kali: Pahami Kelebihan dan Kekurangannya

  1. Galian Tanah

Galian tanah nantinya akan terhubung langsung dengan bagian-bagian yang penting di tanah seperti adanya bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon. Jika pada galian terdapat saluran air, pipa pembuangan, kabel listrik, telepon, maka secepatnya dilaporkan pada pihak yang berwenang. Pengerjaan bagian ini biasanya diserahkan ke bagian kontraktor karena segala kerusakan yang terjadi pada pengerjaan galian tanah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

  1. Struktur Basement

Komponen ini biasanya digunakan pada lahan yang terbatas. Sangat penting untuk merencanakan beban dan metode galian untuk menghindari masalah yang timbul saat pelaksanaan pembuatan seperti penurunan permukaan tanah.

Cara Menghitung Struktur Bangunan

cara menghitung struktur bangunan
gambar dari pexels

Melansir laman Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kulonprogo, pada sebuah bangunan terdapat beberapa macam beban yang berpengaruh terhadap kestabilan dan kekuatan bangunan, antara lain:

  • Beban Hidup (Beban Orang, Beban Kendaraan, Beban lain yang sifatnya dapat berubah-ubah besarannya)
  • Beban Mati (Berat Sendiri Bangunan, Beban yang terproyeksi besar bebannya cenderung tetap)
  • Beban Gempa (Beban akibat terjadinya gempa berkaitan dengan ketinggian dan berat bangunan secara keseluruhan)
  • Beban Angin (Beban yang ditimbulkan akibat gerakan angin. Pada bangunan tinggi, beban angin ini sangat berpengaruh karena beban angin diketinggian tertentu tidak akan sama dengan beban angin di ketinggian 1 m)
  • Beban Hujan (Beban yang akan memepengaruhi atap)
  • Beban Gelombang Air Laut (Beban yang berpengaruh terhadap kestabilan bangunan yang diakibatkan air laut. Seperti bangunan dermaga atau breakwater)
  • dan Beban-Beban lain

Beban ini akan ditopang oleh struktur atas dan disalurkan menuju struktur bawah. Struktur bawah akan berkaitan dengan kondisi tanah. Tanah sebagai penopang bangunan harus diketahui kemampuannya dengan pengujian tanah. Pengujian tanah menggambarkan daya dukung tanah dan variabel-variabel dukung tanah untuk menentukan dimensi struktur bawah terhadap beban yang dimiliki bangunan. Apakah harus menggunakan struktur pondasi dalam (Pancang atau tiang bor) atau cukup menggunakan pondasi pelat.

Sedikit gambaran tentang perhitungan struktur bangunan adalah perhitungan untuk menganalisa beban-beban yang bekerja pada bangunan atau yang mempengaruhi kestabilan bangunan dan menghasilkan output berupa kebutuhan dimensi struktur (baik dimensi balok, kolom, pondasi, tebal pelat beton, kebutuhan penulangan, posisi titik-titik kolom dan grid balok, titik-titik pondasi, apakah perlu menggunakan pondasi telapak atau pondasi pancang, kedalaman pondasi yang efektif, dan lain-lain) yang menghasilkan desain struktur yang kuat, aman, dan ekonomis.

Struktur bangunan tanpa perhitungan yang tepat akan menghasilkan pemborosan biaya dikarenakan dimensi struktur bangunan yang terlalu besar. Namun yang lebih berbahaya adalah kelemahan bangunan terhadap beban-beban yang bekerja pada bangunan. Oleh karena itu, hindari kontraktor atau konsultan arsitek yang tidak dapat menunjukkan laporan perhitungan struktur bangunan yang akan anda bangun.

Itulah penjelasan mengenai struktur bangunan lengkap dengan pengertian, jenis, komponen dan cara menghitung bangunan yang umum digunakan dalam bidang konstruksi. Jika Anda hendak membangun rumah, pastikan keseluruhan macam-macam struktur bangunan dan cara perhitungan struktur bangunan agar diperkirakan dengan tepat. Jika tak mau repot, Anda bisa membeli rumah yang sudah kokoh dibangun. Tapi tidak ada salahnya memahami serba-serbi mengenai struktur bangunan seperti yang telah kami ulas dalam artikel ini.