Meskipun saat ini memasuki musim kemarau, beberapa wilayah di Indonesia masih mengalami curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan banjir yang tak terkontrol. Salah satu faktor yang memperparah kondisi ini adalah buruknya kondisi saluran drainase. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana saluran drainase mempengaruhi banjir dan polusi.
Tidak dapat disangkal bahwa banjir di sebagian besar kawasan pemukiman sering kali disebabkan oleh keadaan saluran drainase yang buruk. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem drainase yang baik, terutama di daerah yang padat penduduk. Tetapi apa itu drainase? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Apa itu Drainase?
Sistem drainase adalah suatu rangkaian infrastruktur dan metode yang dirancang untuk mengelola aliran air, baik air hujan maupun air limbah, agar dapat dialirkan dengan efisien dan aman ke saluran pembuangan yang sesuai. Tujuan utama dari sistem drainase adalah untuk mencegah terjadinya banjir, mengurangi genangan air, mengendalikan erosi tanah, dan menjaga kualitas lingkungan.
- Bagaimana Cara Mencari Jasa Arsitek Rumah yang Terpercaya?
- Tips Menghitung Biaya Renovasi Rumah dengan Efisien dan Hemat
- Estimasi Biaya Bangun Rumah 2 Lantai: Tips dan Rinciannya
- Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah 2 Lantai agar Hemat dan Efisien
- Estimasi Biaya Bangun Rumah Ukuran 4x6: Panduan Lengkap untuk Membangun Hunian Impian Anda
Sistem saluran drainase melibatkan berbagai komponen dan elemen, seperti saluran pembuangan, selokan, gorong-gorong, pipa, sumur resapan, kolam retensi, dan infrastruktur lainnya. Komponen-komponen ini dirancang dan dipasang dengan memperhatikan kemiringan yang tepat, kapasitas yang cukup, dan perlindungan lingkungan agar air dapat mengalir dengan lancar dan aman.
Pengertian drainase dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu drainase buatan dan drainase alami. Drainase buatan melibatkan struktur seperti parit di sepanjang jalan, sedangkan drainase alami terjadi secara alami melalui tanah, yang dapat menyerap air dari bawah permukaan. Ketika saluran air besar dan lebar, aliran air lancar dan risiko banjir dapat diminimalkan.
Fungsi Drainase
Fungsi drainase adalah untuk mengatasi kelebihan air dalam suatu kawasan dan memastikan lahan berfungsi dengan optimal sesuai dengan tujuan penggunaannya. Selain itu, sistem drainase juga berperan dalam mengendalikan erosi tanah serta mencegah kerusakan pada jalan dan bangunan di sekitarnya. Salah satu manfaat penting dari sistem drainase adalah pencegahan banjir.
Selain itu, sistem drainase juga memiliki dampak positif terhadap kualitas air sungai dengan mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh limpasan air. Selain itu, fungsi drainase yang sangat penting adalah mengurangi genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab penyakit. Hal ini berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan tersebut.
Jenis – Jenis Drainase
Untuk memahami lebih baik, terdapat empat jenis drainase yang perlu dipahami. Jenis-jenis ini dikategorikan berdasarkan bagaimana drainase tersebut terbentuk, diletakkan, dan fungsinya. Jenis-jenis drainase meliputi:
1. Drainase Alami
Drainase terjadi secara alami tanpa struktur pendukung. Saluran ini dibuat oleh pencucian air dari waktu ke waktu menjadi saluran air permanen, mirip dengan sungai.
2. Drainase Buatan
Drainase ini adalah drainase yang sengaja dibangun dengan tujuan tertentu seperti untuk mengalirkan air dari suatu tempat ke tempat lainnya, misalkan untuk penanggulangan banjir atau hal lainnya. Pembuatan drainase buatan membutuhkan pengembangan material khusus seperti talang, tong beton, pipa dan batu.
3. Drainase Permukaan Tanah
Drainase permukaan tanah adalah sistem saluran yang dirancang untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah. Sistem ini berfungsi untuk menghindari genangan air dan memperlancar aliran air menuju saluran pembuangan yang lebih besar, seperti sungai atau selokan.
4. Drainase Bawah Tanah
Seperti namanya, drainase tanah adalah drainase bawah tanah yang dilakukan di bawah tanah karena alasan tertentu. Alasan paling umum adalah alasan artistik. Drainase ditempatkan di bawah tanah sehingga proses pembangunan terlihat lebih jelas. Untuk membuat drainase bawah tanah tentunya struktur bangunan harus dibuat secara matang dan kuat agar tidak berdampak pada kesalahan kontruksi saat bangunan sudah selesai dkerjakan.
5. Single Purpose
Drainase single purpose adalah saluran yang dirancang khusus untuk mengalirkan beberapa jenis air dari saluran pembuangan. Artinya, saluran ini hanya dirancang untuk mengalirkan air dari sumber tertentu, seperti air hujan atau air limbah rumah tangga.
6. Multi purpose
Saluran ini digunakan untuk pelepasan beberapa pancaran air secara bersamaan. Penghapusan dapat dilakukan secara langsung dengan mencampur air satu sama lain atau secara alternatif. Saluran air digunakan, misalnya, untuk membuang limbah domestik dan air hujan.
7. Terbuka
Drainase terbuka merupakan bentuk drainase yang bisa terlihat secara langsung dan tidak ada penghalang yang menutupinya. Drainase ini kebanyakan difungsikan untuk menampung air yang bebas dari limbah seperti air hujan. Fungsi lainnya adalah sebagai sumber air mengalir yang tidak mengganggu kelestarian lingkungan.
8. Tertutup
Saluran ini ditutup karena mengalirkan air yang mengandung limbah berbahaya. Jika tidak ditutup, akan membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Drainase ini juga berfungsi sebagai saluran dalam kota.
Contoh Drainase Alami dan Buatan
Drainase mengacu pada sistem atau infrastruktur yang dirancang untuk mengalirkan air secara efisien, terutama dalam pengaturan perkotaan. Ada dua jenis utama drainase yaitu drainase buatan dan drainase alami. Tujuan utama dari sistem drainase, baik buatan maupun alami, adalah untuk mencegah genangan air yang berlebihan, mengurangi risiko banjir, dan melindungi lingkungan serta infrastruktur manusia dari dampak buruk air berlebih. Inilah contoh gambar drainase buatan dan alami :
Drainase Alami
Drainase alami adalah sistem drainase yang terbentuk secara alami tanpa adanya struktur manusia misalnya bangunan pelimpah, gorong-gorong, atau pasangan batu dan beton. Proses terbentuknya drainase alami melibatkan gerakan air yang dihasilkan dari gravitasi bumi.
Gerakan air secara alami terjadi saat air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Air tersebut menggerus permukaan tanah saat mengalir, membentuk jalur aliran air yang berfungsi secara permanen. Jalur ini dapat berupa sungai, saluran air, atau alur alami di permukaan tanah yang mengarahkan aliran air.
Drainase Buatan
Drainase buatan adalah sistem drainase yang secara sengaja dibangun oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam drainase buatan, berbagai bangunan dan struktur manusia diperlukan untuk memfasilitasi aliran air yang diatur. Struktur ini meliputi selokan pasangan beton atau batu, pipa, gorong-gorong, dan sejenisnya.
Dibandingkan dengan drainase alami, drainase buatan memiliki peran yang lebih terfokus dan terarah dalam mengontrol aliran air. Tujuan umum dari drainase buatan adalah menghilangkan kelebihan air dari suatu area tertentu, mencegah genangan yang merusak, dan mengatur aliran air untuk memenuhi kebutuhan irigasi, perlindungan banjir, atau pengembangan lahan.
Secara keseluruhan, drainase adalah komponen penting dalam infrastruktur perkotaan yang berperan dalam mengatur aliran air secara efisien. Melalui sistem drainase yang baik, air hujan dan air limbah dapat diarahkan dengan tepat ke saluran pembuangan yang sesuai, mencegah terjadinya genangan air dan banjir yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Contoh drainase dengan sistem drainase yang baik adalah Linktown Enchante Residence, BSD City, Jakarta, Indonesia. Perumahan ini juga memperhatikan faktor estetika. Lebar deretan jalan memungkinkan penghuni untuk bergerak lebih aman dan nyaman dengan tetap menjaga estetika tampilan kawasan sekitar.