15 Contoh Tanaman Hidroponik yang Cocok Ditanam di Rumah dengan Lahan Terbatas

Artikel ini terakhir di perbaharui August 30, 2023 by David Ashari
15 Contoh Tanaman Hidroponik yang Cocok Ditanam di Rumah dengan Lahan Terbatas
Gambar oleh Jatuphon Buraphon dari Pixabay

Ketersediaan lahan yang semakin menyempit terutama di kota-kota besar menyulitkan seseorang membuat media tanam di pekarangan rumah. Karena itulah opsi perkebunan di lahan sempit dengan metode menanam tanaman hidroponik kini dilakukan oleh banyak orang. Sistem hidroponik ini dipilih karena tidak membutuhkan tanah, area luas, dan termasuk teknik yang ramah lingkungan. Langsung saja simak beberapa tanaman hidroponik yang cocok ditanam di rumah dengan lahan terbatas berikut ini!

Apa Itu Tanaman Hidroponik?

Tanaman hidroponik adalah sistem bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam utama bahkan tidak menggunakan tanah sama sekali. Pada dasarnya tanaman hidroponik tidak memerlukan herbisida dan pestisida sehingga pengendalian hama dan serangga lebih mudah dikelola. Bertanam menggunakan metode hidroponik ini dapat menghasilkan tanaman sayur dan buah berkualitas serta bebas dari bahan kimia.

Tanaman yang tumbuh dengan sistem ini dapat berproduksi dengan cepat dan tidak membutuhkan media tanam luas. Supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik, maka hidroponik bergantung di berbagai faktor seperti kualitas air, pencahayaan, dan sirkulasi udara yang baik. Hidroponik sendiri metode budidaya tanaman yang menggunakan air kaya akan nutrisi.

Manfaat dan Kelebihan Tanaman Hidroponik

Produksi dari sistem tanam hidroponik berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Bahan kimia seperti pestisida dan pupuk tidak diperlukan untuk sistem tanam ini. sehingga produk tanamannya dapat dimakan dan lebih aman untuk dikonsumsi. Manfaat tanaman hidroponik untuk rumah tangga adalah diantaranya:

  • Tamanan tidak mengandung bahan kimia, gulma atau hama tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga tidak perlu menggunakan pestisida.
  • Tanaman lebih sehat dengan sistem tanam hidroponik sehingga risiko terkena penyakit tanaman lebih kecil.
  • Metode yang digunakan tanaman ditanam secara mengelompok dalam media air merambat, dengan demikian gulma tidak akan tumbuh.
  • Lebih hemat air karena air didistribusikan dengan jadwal dan kontrol ketat, sehingga tidak akan mudah terbuang dan menguap.
  • Hemat terhadap tempat karena tidak membutuhkan lahan tanam luas, akar tanaman tidak perlu menyebar di tanah untuk bisa tumbuh sehat.
  • Karena kontrol nutrisi hidroponik yang ketat akan membuat nutrisi dan hasil dari tanaman dapat terjaga dan berkualitas.
  • Tanaman dapat tumbuh di dalam ruangan dan bisa tumbuh sepanjang tahun.
  • Pertumbuhan tanaman menggunakan sistem hidroponik tumbuh lebih cepat 30%-50% dibandingkan tanaman konvensional.

15 Contoh Tanaman Hidroponik yang Cocok Dibudidayakan di Rumah

Luas rumah yang terbatas bukan menjadi halangan untuk mencoba memulai sistem tanam hidroponik. Anda bisa memulai dengan memanfaatkan perabot atau wadah yang ada di rumah. Anda juga bisa mengkombinasikan antara dekorasi rumah dengan hidroponik dengan menaruh tanaman di pinggir jendela atau lainnya.  Jenis tanaman yang bisa dikembangkan cukup beragam. Tanaman tersebut bisa menjadi tanaman yang dapat dikonsumsi. Namun, tidak semua tanaman dapat dibudidayakan dengan hidroponik tanam di rumah. Berikut ini adalah contoh tanaman hidroponik yang dapat  Anda tanam di rumah!

  1. Kale

gambar tanaman hidroponik kale
Gambar oleh Elsemargriet dari Pixabay

Kale, juga dikenal sebagai daun kubis, adalah sayuran berdaun hijau yang populer. Tanaman kangkung memiliki daun yang tebal, keriting dan rasa yang khas. Kale kaya akan nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, vitamin K dan serat. Kale juga bisa ditanam dengan sistem hidroponik.  Dengan metode hidroponik, Anda dapat menggunakan media tanam seperti rockwool, coco coir, atau bubur netral (neutrient medium) untuk menanam kale. Pastikan Anda memberikan larutan nutrisi hidroponik yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kale Anda. 

Pencahayaan yang cukup dan suhu yang sesuai juga harus dipastikan selama proses pertumbuhan. Kale biasanya tumbuh dengan baik pada suhu sekitar 15-25 derajat. Kale bisa dipanen saat daun sudah mencapai ukuran yang diinginkan. Setelah dipanen, daun kale  bisa digunakan dalam berbagai masakan seperti salad, tumisan atau smoothies. Dengan metode hidroponik, Anda dapat menanam kale secara efisien dan mendapatkan kale yang segar dan kaya nutrisi sepanjang tahun.  

  1. Sawi Hijau

gambar sawi hijau
Gambar oleh PurpleOwl dari Pixabay

 Sawi, sering dikenal sebagai sawi Cina, adalah sayuran berdaun hijau yang biasa digunakan dalam masakan Asia. Sawi juga bisa ditanam dengan sistem hidroponik. Sawi kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh. Sayuran ini mengandung serat serta berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, B2, B6, C, E, dan K. Dalam konsumsinya, Anda juga akan mendapatkan tambahan kalsium, zat besi, kalium, dan tiamin yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam hidroponik, sawi dapat tumbuh dengan baik dengan nutrisi yang terkandung dalam air yang disediakan.

Dengan metode hidroponik, Anda bisa menggunakan substrat tanaman seperti rockwool, sabut kelapa atau lumpur netral (media nutrisi) untuk menanam sawi. Pastikan Anda memberikan larutan nutrisi hidroponik yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawi hijau Anda. Pencahayaan yang cukup dan suhu yang sesuai juga harus dipastikan selama proses pertumbuhan. Suhu ideal untuk pertumbuhan sawi hijau adalah 15-25 derajat Celcius.   Sawi hijau dapat dipanen ketika daun-daunnya telah mencapai ukuran yang diinginkan. 

  1. Daun mint

daun mint
Gambar oleh NoName_13 dari Pixabay

Daun mint memiliki aroma segar dan khas serta sering digunakan dalam minuman, makanan, atau sebagai hiasan. Selain memberikan rasa segar pada hidangan, daun mint juga memiliki manfaat kesehatan yang beragam. Kandungan senyawa mentol dalam daun mint dapat membantu meredakan masalah pencernaan seperti gangguan perut, kembung, dan mual. Selain itu, minyak esensial yang terkandung dalam daun mint memiliki sifat antimikroba yang dapat menjaga kesehatan mulut dan melawan bakteri penyebab bau mulut. Daun mint juga dikenal memiliki sifat menenangkan dan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan

Aroma segar mint juga sering digunakan dalam terapi aromaterapi untuk menciptakan suasana yang menenangkan. Daun mint dapat digunakan dalam keadaan segar atau kering, tergantung pada preferensi dan penggunaannya. Anda dapat menambahkan daun mint ke dalam minuman seperti teh, koktail, atau air infused. Selain itu, daun mint sering digunakan dalam masakan, seperti salad, saus, atau makanan penutup. Daun mint juga bisa ditanam menggunakan metode hidroponik. Dalam metode ini, Anda dapat menggunakan media tanam seperti rockwool atau larutan nutrisi dalam air untuk menumbuhkan daun mint.

  1. Lobak

tanaman lobak
Gambar oleh jacqueline macou dari Pixabay

Lobak populer dengan pertumbuhan cepat dan rasa yang khas.  Lobak adalah sayuran akar yang banyak digunakan dalam salad atau dimakan mentah atau dibuat menjadi hidangan seperti acar.   Lobak merupakan salah satu tanaman yang mudah untuk ditanam secara hidroponik. Dengan metode yang tepat, lobak dapat tumbuh dan dipanen sepanjang tahun. Tanaman lobak lebih menyukai suhu yang dingin, dan akan tumbuh dengan baik pada suhu antara 50-70° F (10-21° C).

Namun, jika terlalu panas dan kering, hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan ukuran akar lobak.  Lobak dapat tumbuh dengan baik secara hidroponik jika diberikan lingkungan yang tepat dengan nutrisi yang tepat.  Lobak umumnya dapat dipanen dalam rentang waktu sekitar satu bulan setelah penanaman. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada suhu yang lebih dingin, dengan tingkat pH tanah antara 6,0 hingga 7,0.

  1. Timun

tanaman timun
Image by 8photo on Freepik

Timun merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat cocok untuk ditanam dalam sistem hidroponik. Metode budidaya hidroponik memungkinkan timun tumbuh dengan baik meskipun dalam ruang terbatas. Menanam timun secara hidroponik juga relatif mudah dilakukan. Dalam buku Dasar-dasar Bertanam Secara Hidroponik, disebutkan bahwa persiapan benih timun melibatkan rendaman selama 2 jam.

Setelah direndam, benih yang tenggelam dipilih untuk disemai, sedangkan benih yang mengapung dapat dibuang. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya benih yang baik dan berpotensi tumbuh yang digunakan dalam proses penanaman. Dengan menggunakan metode hidroponik, timun dapat ditanam dengan efisien dan menghasilkan buah yang segar dan berkualitas.

  1. Tanaman Hidroponik Cabai

cabai
Gambar oleh Hans Linde dari Pixabay

Menanam cabai secara hidroponik tidaklah sulit. Dengan cara ini, Anda bisa menggunakan media tanam seperti rockwool, jantung kelapa, atau larutan nutrisi dalam air untuk menanam cabai. Suhu dan kelembaban lingkungan harus dijaga sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan cabai. Cabai umumnya membutuhkan nutrisi yang tepat dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman. Ingatlah untuk memberikan larutan nutrisi hidroponik berdasarkan kebutuhan cabai. 

Pencahayaan juga sangat penting dan paprika umumnya membutuhkan banyak cahaya untuk tumbuh. Pastikan untuk memantau cabai Anda selama proses penanaman, termasuk kelembaban media tanam, kualitas air, dan kondisi lingkungan. Untuk memastikan pertumbuhan tanaman cabai yang baik, pemotongan yang tepat dan perawatan yang tepat juga diperlukan. Dengan metode hidroponik, Anda dapat menanam cabai secara efisien dan mendapatkan hasil panen yang segar, baik merah, hijau, atau varietas lain yang sesuai dengan selera Anda.  

  1. Daun Bawang

daun bawang
Image by Dragana_Gordic on Freepik

Daun bawang termasuk dalam genus Allium dan ada berbagai jenis seperti daun bawang besar, daun bawang kecil dan daun bawang. Menanam daun bawang sendiri di rumah merupakan kebahagiaan tersendiri karena Anda bisa memilihnya sesuai dengan kebutuhan. Ternyata, menanam daun bawang sangat sederhana dengan metode hidroponik.  

Salah satu keuntungannya adalah daun bawang yang ditanam secara hidroponik memiliki waktu panen yang lebih singkat. Metode hidroponik sendiri merupakan teknik menanam tanaman yang menggunakan air sebagai media tumbuhnya. Dalam teknik hidroponik, penting untuk memperhatikan tingkat pH larutan nutrisi. pH yang ideal untuk tanaman biasanya sekitar 6,3. Selain itu, pemberian pupuk juga merupakan hal yang penting dalam budidaya hidroponik. 

  1. Paprika

paprika
Gambar oleh Hans dari Pixabay

Paprika adalah sayuran berwarna dengan rasa manis atau pedas. Paprika adalah sejenis sayuran berwarna cerah yang termasuk dalam keluarga Capsicum. Sayuran ini memiliki rasa manis atau pedas tergantung pada varietasnya. Paprika juga bisa ditanam menggunakan metode hidroponik. Budidaya paprika secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan. Pertama, paprika tumbuh dengan lebih cepat dan menghasilkan buah yang lebih besar dibandingkan dengan metode penanaman konvensional. 

Selain itu, penggunaan media tanam seperti rockwool, coco coir, atau larutan nutrisi dalam air memastikan bahwa tanaman menerima nutrisi yang cukup sepanjang siklus pertumbuhannya.  Paprika sangat cocok untuk ditanam menggunakan metode hidroponik. Dalam budidaya hidroponik, Anda dapat menggunakan berbagai media tanam seperti rockwool, coco coir, atau larutan nutrisi dalam air untuk menumbuhkan paprika.

Baca juga: Mengenal Taman Kota BSD, Tempat Rekreasi Murah Meriah untuk Keluarga

  1. Tanaman Hidroponik Tomat ceri

tomat ceri hidroponik
Gambar oleh Emilian Robert Vicol dari Pixabay

Tomat ceri adalah varietas kecil dari tomat dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan tomat biasa. Tomat ceri memiliki rasa yang manis dan sering digunakan sebagai camilan, penambah rasa dalam salad, atau sebagai hiasan pada hidangan. Selain itu, tomat ceri juga dapat ditanam menggunakan metode hidroponik. Menanam tomat ceri secara hidroponik memberikan sejumlah keuntungan.  

Pertama, tomat ceri tumbuh dengan cepat dan menghasilkan buah dalam waktu yang relatif singkat. Kecepatan pertumbuhannya memungkinkan Anda untuk segera menikmati panen tomat ceri yang segar. Dengan metode hidroponik, Anda dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman tomat ceri dan memastikan kualitas buah yang dihasilkan. Media tanam dan larutan nutrisi yang digunakan dalam sistem hidroponik membantu tanaman tumbuh secara optimal dan memberikan hasil panen yang baik.

  1. Stroberi

strawberry hidroponik
Gambar oleh Roberto Barresi dari Pixabay

Stroberi sangat populer di berbagai makanan penutup seperti kue, es krim atau selai. Menanam stroberi secara hidroponik memiliki beberapa keunggulan. Pertama, metode ini memungkinkan budidaya stroberi lebih cepat dan lebih efisien. Tanaman strawberry dapat tumbuh dengan baik dalam sistem hidroponik dan menghasilkan buah dalam waktu yang relatif singkat. Dalam hidroponik, stroberi dapat ditanam menggunakan media tanam seperti rockwool, sabut kelapa atau larutan nutrisi dalam air. 

Media tanam memberi tanaman stroberi nutrisi yang tepat dan memungkinkan pertumbuhan akar yang tepat. Selain itu, menanam stroberi secara hidroponik memungkinkan Anda mengontrol lingkungan tumbuh tanaman dengan lebih efektif, seperti suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya. Dengan menjaga kondisi lingkungan yang optimal, Anda dapat memaksimalkan pertumbuhan tanaman strawberry dan mendapatkan hasil panen yang berkualitas.  

  1. Anggur

anggur hidroponik
Gambar oleh 1195798 dari Pixabay

Anggur juga dapat ditanam menggunakan metode hidroponik. Menanam anggur secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan. Pertama, anggur tumbuh dengan baik dalam lingkungan hidroponik dan menghasilkan buah yang berkualitas. Metode ini memungkinkan Anda untuk mengontrol nutrisi yang diberikan kepada tanaman secara lebih efektif.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa tanaman anggur membutuhkan penyangga yang kuat untuk menjaga tanaman tetap tegak. Dalam sistem hidroponik, Anda dapat menggunakan tiang atau trellis untuk memberikan dukungan vertikal yang diperlukan. Dalam proses budidaya hidroponik, penting untuk memonitor dan menjaga pH larutan nutrisi agar tetap optimal. Suhu dan kelembaban juga harus dijaga agar sesuai dengan kebutuhan tanaman anggur.

  1.  Tanaman Hidroponik Semangka

semangka hidroponik
Gambar dari Bibit Online

Semangka adalah buah besar dengan daging segar dan manis yang sangat populer di musim panas. Meskipun semangka umumnya ditanam di tanah, namun juga memungkinkan untuk ditanam menggunakan metode hidroponik. Menanam semangka secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan seperti memungkinkan pertumbuhan semangka yang lebih efisien dan optimal.

Dalam sistem hidroponik, tanaman semangka dapat menerima nutrisi yang tepat secara langsung, memastikan pertumbuhan yang baik dan produksi buah yang berkualitas.  Selain itu, dengan menggunakan metode hidroponik, Anda dapat mengontrol lingkungan tumbuh semangka dengan lebih baik, seperti suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Hal ini memungkinkan Anda untuk menciptakan kondisi optimal yang mendukung pertumbuhan dan produksi buah semangka yang baik.

  1. Selada

selada hidroponik
Gambar oleh Van3ssa 🩺 Desiré 🙏 Dazzy 🎹 dari Pixabay

Selada adalah sayuran berdaun yang sering digunakan dalam salad dan berbagai hidangan. Sayuran ini memiliki daun yang renyah dan seringkali memiliki rasa yang segar dan renyah. Selada juga bisa ditanam secara hidroponik. Menanam selada secara hidroponik memiliki beberapa keunggulan. Pertama, metode ini memungkinkan selada tumbuh lebih cepat dan menghasilkan daun segar berkualitas tinggi. Dalam sistem hidroponik, tanaman selada mendapatkan nutrisi yang tepat dan dapat tumbuh dengan optimal.

Selain itu, dalam sistem hidroponik, lingkungan tumbuh tanaman, seperti suhu, kelembapan, dan pencahayaan, dapat dikontrol dengan lebih baik. Jadi Anda menciptakan kondisi optimal untuk pertumbuhan selada. Saat panen, selada dapat dipetik dengan cara memotong daun yang siap digunakan. Selada sering tumbuh lebih cepat di hidroponik daripada di tanah, memungkinkan Anda menikmati panen selada segar lebih cepat.  

  1. Peterseli

peterseli hidroponik
Gambar oleh ArtActiveArt dari Pixabay

Peterseli adalah sejenis tumbuhan herbal yang sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan, salad, atau sebagai hiasan. Tanaman ini memiliki daun hijau kecil yang memiliki aroma segar dan memberikan rasa yang khas pada hidangan. Peterseli juga dapat ditanam menggunakan metode hidroponik. Budidaya peterseli secara hidroponik memiliki beberapa keunggulan. Pertama, metode ini memungkinkan pertumbuhan peterseli yang lebih cepat dan menghasilkan daun yang segar serta berkualitas tinggi.

Pada saat panen, daun peterseli dapat dipetik sesuai kebutuhan. Pemangkasan daun secara teratur akan merangsang pertumbuhan tanaman dan memastikan pasokan daun segar yang berkelanjutan. Budidaya peterseli hidroponik juga dapat menghasilkan daun dengan kualitas yang lebih baik dan tanpa perlu khawatir tentang keberadaan gulma atau serangga pengganggu yang mengganggu pertumbuhan tanaman.

  1. Tanaman Hidroponik Pakcoy

pokcoy hidroponik
Image by Freepik

Pakcoy, yang juga dikenal sebagai bok choy atau sawi putih, adalah sayuran hijau yang terkenal dan bisa tumbuh dengan baik menggunakan metode hidroponik. Budidaya pakcoy secara hidroponik memberikan beberapa keunggulan, termasuk pertumbuhan yang lebih cepat, hasil yang lebih baik, dan pengendalian nutrisi yang lebih efisien. Untuk menanam pakcoy secara hidroponik, Anda dapat menggunakan media tanam seperti rockwool, coco coir, atau larutan nutrisi dalam air. Pada tahap awal, persiapkan bibit pakcoy dengan menanam biji atau menggunakan bibit yang sudah tersedia. 

Setelah bibit tumbuh, transplantasikan mereka ke media tanam hidroponik yang telah disiapkan. Selama masa pertumbuhan pakcoy, pastikan untuk memberikan nutrisi yang sesuai dan menjaga kestabilan pH air. Nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan elemen mikro lainnya harus tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mendukung pertumbuhan pakcoy. Pastikan juga tanaman pakcoy mendapatkan cahaya yang cukup, baik dari sinar matahari langsung atau dengan menggunakan lampu tumbuh (grow light) jika ditanam di dalam ruangan.

Itulah ulasan dan contoh tanaman hidroponik yang dapat Anda coba tanam di lahan sempit di rumah. Salah satu keuntungannya adalah pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan kualitas tanaman yang lebih baik.  Keuntungan lain dari teknik hidroponik adalah kemampuannya untuk diterapkan dalam lahan sempit. Namun, tetap perlu diperhatikan syarat tumbuh untuk setiap tanamannya. Sebaiknya Anda tidak lupa untuk mengikuti langkah membuat sistem tanam hidroponik supaya hasil tanaman lebih berkualitas dan sehat.